Berita Terkini....

21 Mei, 2009

Pesawat Hercules TNI AU

Komandan Pemeliharaan Material TNI Angkatan Udara Marsekal Muda Sunaryo mengatakan, pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325, yang jatuh di Magetan, Rabu pagi, baru selesai menjalani peremajaan setahun lalu di Depo Pemeliharaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung.
"Setelah setahun menjalani peremajaan mesin, pesawat sudah memakan 800 jam terbang. Jadi, pesawat masih sangat layak untuk diterbangkan," kata Sunaryo menjawab ANTARA, di Jakarta, Rabu.
Sunaryo mengatakan, Mabes TNI AU memiliki program peremajaan (retrovit) terhadap sembilan unit Hercules yang dimilikinya. Empat di antaranya telah selesai diremajakan di "Singapore Technical Industry" (STI) Singapura. Dalam program itu TNI AU sekaligus mengirimkan teknisi untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemeliharaan dan perbaikan pesawat Hercules.
"Sedangkan yang lima unit lainnya tengah menjalani proses peremajaan di tempat yang sama," katanya.
Peningkatan kemampuan pesawat Hercules TNI AU yang dilakukan di Singapura mencakup perbaikan airframe (badan pesawat), modifikasi avionik dan modifikasi mesin.
Peremajaan juga akan dilakukan di Depo Pemeliharaan 30 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh yang mencakup peningkatan kemampuan mesin dari T56-7 ke T56-15 atau ditingkatkan dari tipe B ke tipe H.
Sementara itu, peningkatan kemampuan yang dilakukan di Depo Pemelihartaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, mencakup perbaikan badan pesawat dan modifikasi avionik.
Peningkatan kemampuan dua Hercules di Depo 10 dan 30 sudah dilakukan sepenuhnya oleh teknisi-teknisi TNI AU yang sebelumnya dikirim ke Singapura.
Sunaryo menjelaskan, ada tiga tipe pesawat Hercules yang dimiliki TNI AU yakni B, H dan LB yang memiliki tipe mesin yang berbeda-beda. TNI AU memprogramkan untuk menyeragamkan tipe mesin ketiga tipe pesawat Hercules tersebut.
Pesawat C-130 Hercules A-1325 yang kecelakaan itu merupakan pesawat pertama yang menjalani peremajaan mesin. Hal yang sama juga telah dilakukan pada C-130 Hercules A-1327 dan menyusul A-1328., demikian Sunaryo.

Gunung Selamet Mulai Berdentum



Aktivitas Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Brebes dan Tegal kembali cenderung meningkat ditandai adanya suara dentuman dan semburan asap yang terjadi setiap harinya.
Wiwit salah seorang warga di Kabupaten Brebes, Selasa, mengatakan, saat ini warga mulai mengkhawatirkan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet tersebut.
Selain mengeluarkan semburan asap dan suara dentuman, lanjutnya, warga juga merasakan adanya gempa kecil yang terjadi baru-baru ini.
"Gempa kecil yang terjadi Senin (18/5), memang tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Namun, dengan adanya kejadian alam ini, kami khawatir dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet," katanya.
Asisten I Kabupaten Brebes, Supriyono, mengatakan, saat ini Pemkab Brebes sedang melakukan pantauan terhadap perkembangan aktivitas Gunung Slamet di pos pengamatan Gunung Slamet Gambuhan, Kabupaten Pemalang.
"Secara persis, kami belum bisa mengetahui kondisi perkembangan aktivitas Gunung Slamet. Namun kami akan melakukan pantauan langsung perkembangan gunung itu di pos pengamatan Gunung Slamet Gambuhan," katanya.
Koordinator Tim SAR Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Brebes, Adhe Dhanie Raharjo, membenarkan adanya gempa kecil di Kecamatan Tanjung dan Losari.
"Kami memang mendapat laporan adanya gempa kecil di Tanjung dan Losari tetapi kejadian itu tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Kami menduga gempa itu terjadi akibat peningkatan aktivitas Gunung Slamet," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan Posko pemantauan aktivitas Gunung Slamet di Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog dan Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, sudah dua hari terakhir terjadi gempa di puncak Gunung Slamet.
Gempa kecil itu terjadi pada 16 Mei 009 dengan terjadinya gempa letusan 1.068 kali dengan amplitudo 20-30 mm dan lama gempa antara 7,5- 335 detik.
Kemudian, pada 17 Mei 2009 pukul 12.00 WIB, terjadi gempa termor secara terus menerus di puncak Gunung Slamet. "Sore harinya, puncak diguyur hujan lebat dan terjadi tiga kali letupan asap dengan ketinggian 50 meter," katanya.
Meski terjadi peningkatan aktivitas, lanjutnya, status Gunung Slamet tidak ada perubahan, yaitu masih siaga.
"Namun, untuk mengantisipasi terjadinya hal terburuk akibat meningkatnya aktivitas Gunung Slamet, tim SAR hingga kini tetap menyiagakan 20 personil di puncak gunung itu. Mereka juga diminta meningkatkan kesiagaan dan melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada," katanya.

20 Mei, 2009

Dirimu..,Putri...

Aku merasa begitu kecil di tengah keluasanku.

Rintikmu raksasa dalam mungil tetesmu.


Engkau menyelimuti dengan dingin.


Dan semakin kau merapat, semakin membara alam ini.


Jutaan engkau kini turun membanjiriku.


Tak akan pernah aku meluap, Puteri.


Kugali tanahku lebih dalam dan kubuka semua celah untuk menyerapmu.


Supernova(Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh)

Taman Sex diCina

Cina membangun taman bertema seks pertama. Taman tersebut berfungsi untuk memberikan pendidikan seks bagi seluruh warga negeri tirai bambu tersebut.
Taman bernama Taman Cinta ini akan dibuka pada bulan Oktober 2009 di Provinsi Chongqing, Cina. Nantinya akan ada tiruan raksasa alat vital wanita dan pria, lalu patung tubuh telanjang dan monumen tentang sejarah seks.
"Seks adalah tema yang tabu di Cina tapi semua orang harus mempunyai akses lebih untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut," kata manajer taman, Lu Xiaoqing kepada China Daily, seperti dikutip BBC, Minggu (17/5/2009).
Menurut Lu, di dalam taman tersebut juga akan digelar berbagai seminar tentang teknik melakukan seks dan metode seks yang aman.
"Kami membangun taman tersebut untuk kebaikan masyarakat. Saya yakin sebagian masyarakat setuju, tapi taman tersebut tidak boleh terkesan vulgar dan menjijikan," kata Lu.

;;

15 Postingan Terbaru

komentar

Semuanya ada Disini © 2008 Template by:
SkinCorner