About Me
Label
Bagaimana Blog ini..?
Blog Archive
-
▼
2010
(4)
- ► 02/28 - 03/07 (1)
-
►
2009
(97)
- ► 09/13 - 09/20 (1)
- ► 08/16 - 08/23 (1)
- ► 08/02 - 08/09 (1)
- ► 07/26 - 08/02 (1)
- ► 07/19 - 07/26 (1)
- ► 07/12 - 07/19 (2)
- ► 07/05 - 07/12 (3)
- ► 06/28 - 07/05 (1)
- ► 06/21 - 06/28 (5)
- ► 06/14 - 06/21 (3)
- ► 06/07 - 06/14 (2)
- ► 05/31 - 06/07 (3)
- ► 05/24 - 05/31 (6)
- ► 05/17 - 05/24 (4)
- ► 05/10 - 05/17 (10)
- ► 05/03 - 05/10 (4)
- ► 04/26 - 05/03 (5)
- ► 04/12 - 04/19 (23)
- ► 04/05 - 04/12 (1)
- ► 03/29 - 04/05 (10)
- ► 03/15 - 03/22 (2)
- ► 03/08 - 03/15 (1)
- ► 03/01 - 03/08 (3)
- ► 02/22 - 03/01 (3)
- ► 02/15 - 02/22 (1)
12 Maret, 2010
LONDON - Para ahli memperingatkan, kebutuhan untuk mengganti komputer ke versi terbaru secara terus menerus akan menimbulkan gunungan 'sampah elektronik' dalam beberapa tahun ke depan.
Peter Swann dari Nottingham University Business School menyebutkan, hal ini akan bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu dan mengancam kelestarian lingkungan.
Swann percaya, pada 2013 akan ada sekira 2,5 miliar komputer yang masih berfungsi baik akan terbuang dan menggunung dalam tumpukan sampah. Pengembang software yang 'malas' menjadi biang keladi masalah ini. Pasalnya, pengembang software yang malas menciptakan program untuk memperbaharui komputer turut mendorong pertumbuhan akan kebutuhan komputer baru.
"Prinsip solusi dari masalah sampah komputer bagi para pengembang dan penjual komputer adalah, berhenti menggunakan strategi yang berkontribusi terhadap penggelembungan kebutuhan upgrading dan komputer baru," kata Swann seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (11/3/2010).
Menurutnya, banyak vendor komputer yang dibayar oleh para pembuat software untuk melakukan pre-install program mereka pada komputer yang baru. Swann menyebut 'bloatware' dan kecenderungan program seperti ini berkontribusi terhadap masalah tersebut.
"Pembuat komputer dan pengembang software dapat membantu meningkatkan umur komputer dengan cara membuat add-ons optional dan memperpanjang dukungan dan kompatibilitas antara platform baru, operating systems dan program lama," tandasnya.
05 Maret, 2010
"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).
Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.
"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.
Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.
"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.
Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.
Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.
18 Februari, 2010
10 Februari, 2010
1. Linux itu susah!
Iya itu faktanya. Linux itu susah! Bener-bener susah! Sekali kamu coba memakainya maka akan sulit bagi kamu untuk tidak mengulangi untuk memakainya lagi. Linux bagai candu yang akan membuat pemakainya betah berlama-lama berinteraksi dengannya, dan seringkali memberikan pertanyaan-pertanyaan yang unik dan menarik.
2. Linux itu mainan para hacker!
Buat yang merasa dirinya bukan hacker, sangat disarankan untuk tidak memakai Linux. Mengapa? Iya, karena Linux akan membuat kamu mandiri.
Hmmm… mandiri? Contohnya?
Di Linux, kamu akan menemukan banyak hal baru dan menarik. Kamu akan terus mencoba dan mencoba. Sedikit demi sedikit ‘hack‘ pada sistem operasi ini akan kamu lakukan.
Hack? Iya, hack! Terdengar keren dan begitu geek, bukan? Semua itu legal untuk dilakukan di Linux, karena source codenya dengan mudah dapat kamu peroleh, kamu modifikasi, ubah sana, ubah sini, dan menyebarkannya ulang dengan bebas pula, selama tidak keluar dari ruang lingkup General Public License.
3. Linux itu merugikan!
Pihak-pihak yang mendukung konsep proprietary software tentulah akan merasa dirugikan. Mengapa? Karena bila semakin banyak pengguna Linux (dan open source) tentu lahan bisnis mereka akan semakin tergerus terus dan terus.
Tapi, tidak hanya kerugian dari segi finansial saja yang akan mereka dapat. Melainkan juga ada banyak keuntungan yang akan mereka peroleh, meskipun tidak mereka rasakan secara langsung. Contohnya? Karena software open source tersedia source codenya dengan bebas, maka pengembang software proprietary pun dapat ‘mengintip’ dan ‘mencomot’ beberapa bagian software yang mereka anggap menarik untuk kemudian diintegrasikan ke dalam software komersial mereka.
4. Linux itu jelek dan tidak menarik
Pernyataan itu tidak salah, namun tidak juga benar. Bila kita melihat Linux secara parsial, yakni hanya kernel/intinya saja tentu pernyataan itu dapat dibenarkan. Apa sih yang bisa dilakukan oleh ’seonggok’ kernel? Dan meskipun kernel itu bisa dipakai, apa sih yang menarik dari tampilan command line based dengan background hitam dan teks putih saja?
Namun bila kita melihat Linux secara keseluruhan sebagai satu kesatuan sistem operasi yang komplit, dengan desktop environment dan lingkungan kerja berbasis GUI (Graphical User Interface) yang indah, kemungkinan kamu akan membantah pernyataan itu. Kasih contoh dong! Oke, mari kita tilik sejenak desktop GNOME atau KDE (atau yang lainnya) dengan Compiz enabled dan setting animasi desktop yang maksimal, saya yakin kamu akan takjub melihat keindahannya. Tidak percaya? Silakan berkunjung ke YouTube dan masukkan kata kunci pencarian “compiz desktop”, tonton salah satu video demonstrasinya.
5. Linux itu membingungkan
Amat sangat membingungkan! Itulah perasaan yang akan kamu temui saat pertama kali menatap ‘wajah’ Tux si pinguin ini. Bingung mau memakai distribusi Linux apa, bingung mau pakai software yang mana, bingung untuk menginstal aplikasi apa diantara sekian banyak aplikasi, bingung untuk memilih desktop environment (GNOME, KDE, Xfce, dsb), dan banyak kebingungan-kebingungan lain yang mungkin akan kamu jumpai.
Semua itu wajar. Di dunia Linux dan open source, freedom is the will. Saking beragamnya kebebasan yang ditawarkan, maka tidaklah mengherankan bila perkembangan Linux dan software open source pada umumnya dapat dibilang pesat.
Belum lagi ditambah dengan kebingungan mau bertanya kepada siapa bila nantinya kamu menemui kendala yang serius dikarenakan saking banyaknya LUG (Linux User Group) baik yang bertaraf lokal maupun internasional yang siap membantu menyelesaikan masalah yang kamu temui.
6. Linux itu mahal
Benar sekali! Linux itu mahal! Karena kamu ‘kemungkinan’ akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapatkannya. Iya! Semahal satu dua keping CD/DVD blank untuk ‘membakar’ salinan/ISOnya.
Juga untuk membayar koneksi internet (bila ada) atau CD/DVD repository (paket software dalam CD/DVD). Kita ambil contoh DVD repository Ubuntu yang dijual di berbagai toko online, harganya berkisar antara 50.000 s.d 100.000 rupiah! Dudududu… mahal sekali…
Setuju! Mahal sekali biaya yang harus dikeluarkan demi mendapatkan tambahan paket software free dan open source berkualitas yang super lengkap dan super banyak! Coba bandingkan dengan harga satu lisensi sistem operasi proprietary yang harganya berkisar diatas US$ 100 atau harga lisensi untuk satu software proprietary yang harganya bervariasi mulai dari US$ 19.99 hingga ratusan dollar! Ah, jauh sekali perbedaannya. Linux memang mahal.
Ubuntu, melalui program shipitnya menawarkan pengiriman CD Ubuntu gratis ke seluruh penjuru dunia. Namun tidak sepenuhnya gratis! Melainkan mesti membayar ’semacam pajak yang entah terang atau gelap’ ke Kantor Pos, yang biayanya berkisar antara 5000 s.d 7000 rupiah. Mahalnya…
7. Linux itu membodohkan
Maksudnya?Begini, betapa ‘bodoh’nya ‘orang-orang itu’, sudah capek-capek membuat program eh… kok malah diberikan begitu saja kepada orang lain, berikut source codenya pula! Tanpa meminta imbalan apa-apa! Logis nggak sih?
Melalui tindakan yang ‘bodoh’ itu, para programmer dan mereka yang berkecimpung di dunia open source telah berkontribusi yang tidak sedikit demi kemanusiaan dan perkembangan teknologi informasi untuk masa kini dan masa yang akan datang.
Melaui ‘kebodohan’ mereka pula, perkembangan software open source akan semakin cepat karena akan ada banyak orang yang turut berpartisipasi dalam mencari bugs yang mungkin ada untuk kemudian diperbaiki dan dioptimasi serta ditingkatkan fitur-fiturnya.
8. Linux itu berdosa
Ya, ‘berdosa’ kepada pengembang software proprietary karena tidak memberikan ‘pemasukan’ ke ‘kantong’ mereka dikarenakan software proprietary buatannya mendapatkan saingan dari software open source yang lebih murah, halal, dan legal dengan fitur yang tidak kalah (bahkan melebihi fitur-fitur yang ada pada software proprietary tersebut).
9. Linux itu menyedihkan
Sangat menyedihkan malah, bagaimana mungkin sistem operasi dengan usia yang relatif muda ini mampu berkembang pesat seperti sekarang ini, bahkan berani menghadapi sistem operasi proprietary yang telah dikembangkan jauh sebelumnya dan memiliki pangsa pasar yang tidak sedikit di seluruh dunia.
Bila dulu, banyak pihak yang meramalkan IBM OS/2 adalah sistem operasi masa depan, namun kenyataannya sekarang sungguh berbeda, OS/2 telah ‘down’ (bila tidak ingin dikatakan ‘mati’). Mari kita lihat bagaimana perkembangan Linux beserta software-software open source lainnya beberapa tahun kedepan.
Yup, diatas adalah beberapa alasan yang cukup logis untuk tidak memakai Linux. Sekarang terserah kepada kamu, masih mau memakai Linux?
Catatan:
* Tulisan diatas hanyalah sebuah pemikiran bodoh dari penulis yang hanya seorang lamer yang tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan di hati para pembaca dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun.
diambil dari forum kaskus...
Octovary
15 Postingan Terbaru
TaHukah Kamu..?
1. Ukuran Anjing
2. Hidup Seeokr Capung
3. Air Terjun Niagara
4. Suara Paling Keras
5. Kimono Pembawa SIAL...
6. Serangan Jantung
7. Menghilangkan Rasa Pedas
8. Rekor SMS
9. 96% Makhluk Hidup
10. Kortison Obat Dewa
11. Berteriak
12. Kopi, Teh dan Soda
13. Orang Kentut
14. Menjilat Siku
15. Jaring Laba-Laba
16. Permata Terbesar
17 YoYo
18. Kanguru
19. Quo-vadis